INTERAKSI PERADABAN ISLAM DENGAN PERADABAN MODERN


 
INTERAKSI PERADABAN ISLAM DENGAN PERADABAN  MODERN



A.    Peradaban Islam
Peradaban islam adalah peradaban yang bersumber pada ajaran islam. biasanya suatu peradaban itu terefleksi dalam seni sastra, religi, administrasi, kemajuan teknologi dan politik. Dan peradaban merupakan kelanjutan yang mengandung kemajuan, dari hasil suatukebudayaan. Peradaban islam merupakan peradaban paling sempurna jika dibandingkandengan peradaban lainya. Karena islam agama yang bersumber pada al quran dan berisiajaran yang universal dan internal bagi seluruh umat manusia. Dan kenyataanya secara tidak langsung islam telah mengajarkan kepada  seluruh umat manusia secara  global, dan tidak tahumenjadi tahu tentang  eksisitensi  dirinya.
Ciri-ciri kebudayaan islam:
1.      Kebudayaan islamiyah, yaitu kebudayaan yang tidak menerima segala   bentuk keberhalaan dan kesyirikan.
2.      Watak dan sasaranya yang selalu mengakar dalam prikemanusiaan, disampingterletak pada wawasanya yang bersifat nasional dan universal.
3.      Menempatkan prinsip-prinsip sebagai pondasi bagi semua system dan sub-  subsistemnya.
4.      Mempercayai ilmu pengetahuan yang berdasarkan kebenaraan dan bahwakebudayaan ini berpusat pada akidah murni
5.      Bahwa dalam ajaran islam ini dikenal toleransi keagamaan yang mengagumkan serta menjadi pondasi kebudayaan.

B.    Peradaban Modern
Peradaban dalam sejarah islam adalah peradaban yang kira-kira dimulai tahun 1800 M dan berlangsung sampai sekarang. Di awal periode ini, kondisi islam secara politis di bawah penetrasi kolonisalisme.Baru dalam pertengahan abad ke 20 dunia islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajahan barat.Hakekat peradaban dan kebuidayaan modern sekarang ini adalah merupakan peradaban serba benda, atau bisa disebut dengan suatu peradaban sekuler. Ia lebih menekankan kepada urusandan kepentingan duniawi (sesaat) saja. Dan kurang memperhatikan dan menganggap terhadapnilai-nilai moral dan agama. Oleh [1]sebab itu, manusia yang hidup dalam peradaban semacam itumengalami kekosongan moral[2], spiritual, dan yang menjadi tujuan hidupnya adalah kepentingandunia belaka. Menurut Khursid, peradaban modern telah membelenggu manusia pada jalankehidupan rendah yang tidak wajar dan bahkan melemahkan jiwa4.Dengan tibanya zaman tekhnik (zaman modern) umat manusia tidak lagi dihidupkan pada persoalan kulturalnya sendiri secara terpisah dan berkembangn secara otonomi dari yang lain.Tetapi terdorong menuju pada masyarakat global. Zaman modern juga harus dipandangan sebagai kelanjutan wajar dan logis perkembangan kehidupan manusia. Ciri periode ini adalah berlangsungnya modernisme dan tranformasi masyarakat muslim.

C.    Interaksi Peradaban Islam Dengan Peradaban Modern
         Perkembangan-perkembangan intelektual menghasilkan proporsi yang lebih lanjut, bahwa islamtelah menghasilkan sesuatau peradaban yang progresif dan dalam kenyataanya telah menjadiinstrumen dalam mengeluarkan abad modern dari kegelapan masa purba.Terpisah dari wahyu qur'an, proses yang sama dilihat sebagai telah menjadi sejarah yang actual peradaban islam baik dalam lapangan intelektual maupun ilmiah telah menganut zaman kunoyang penuh dengan misteri dengan semangat zaman modern yang ilmiah dan berakal sehat danmengantarkan datanganya era modern.Oleh karena itu, islam sebagai agama besar dituntut untuk memposisikan diri sebagai pengayom budaya global sekaligus sebagai filter bagi dampak-dampak negative yang diakibatkanolehbudaya globlal tersebut.
a.   Modernisasi
Modernisasi adalah usaha sadar yang dilakukan oleh suatu Negara/bangsa untuk menyesuaikandiri dengan konstelasi dunia pada suatu kurun tertentu dimana bangsa itu hidup. Setiap hidupusaha dan proses modernisasi itu selalu ada.Antara abad 2 sebelum masehi sampai abad 2 M, kerajaan Romawi menentukan konstelasi dunia.
Banyak kerajaan-kerajaan dilaut mediterinian, Eropa tengah dan Eropa utara secara sadar  berusaha menyesuaikan diri dalam kehidupan ekonomi, politik dan kebudayaan.Antara abad 4-10 M, kerajaan-kerajaan besar di Cina dan India menentukan konstelasi dunia pada abad-abad tersebut banyak kerajaan di Asia Timur dn Asia Tenggara menyesuaikan diridengan kehidupan ekonomi, politik dan kebudayaan yang ada pada waktu itu.Antara abad 7-13 M daulat islam di dunia timur menentukan konstelasi dunia yangmenyesuaikan diri dengan daulat islam. Dalam abad 20 ini kontelasi dunia ditentukan oleh Negara-negara besar yang telah memperoleh kemajuan pesat dibidang ekonomi. Dalam pergaulan dan interaksi sosialnya bangsa kita lebih condong ke barat.
b.    Westernisasi
Westernisasi adalah mengadopsi atau mengadaptasi gaya hidup barat, meniru-niru danmengambil alih tata cara hidup barat. Westernisasi mempunyai pengertian lain yang tidak samadengan modernisasi. Walaupun menggunakan unsur-unsur kebudayaan barat tanpa mencontoh barat/tanpa mengadaptasi dan mengambil alih cara hidup barat. Jadi modernisasi dapat dilakukanwalaupun mempergunakan unsur-unsur kebudayaan barat tanpa mengarah pada westernisasi.
c.   Fundamentalisme
Media barat sering kali memberikan kesan bahwa bentuk religiusitas yang disertai kekuasaan dan fundamentalisme adalah fenomena islam murni. Fundamentalisme adalah fakta global yang telah muncul ke permukaan pada setiap keyakinan penting sebagai reaksi terhadap  permasalahanmodernitas kita. Gerakan fundamentalisme tidak muncul dengan cepat. Sebagai reaksi yangmenyentak bagi kebangkitan modernitas barat tapi hanya terlihat jelas ketika proses modernisasi sudah sangat maju.
Pemanfaatan unsus-unsur budaya barat
Unsur kebudayaan yang barang kali paling penting dewasa ini adalah ilmu peegetahuanteknologi modern yang pada mulanya di kembangkan berasal dari budaya barat. Kebudayaanyang berasal dari dunia barat dapat ditiru, diambil alih, diadaptasi atau dibeli. Akan tetapi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi barat tidak perlu menyebabkan suatu bangsamenjadi orang barat. Tak usah hidup seperti gaya dan cara hidup barat.Memang sering gambaran dan paradigma modernisasi itu oleh sebagian masyarakatdiidentifikasi dengan gambaran dan cara hidup orang barat, agar diketahui modern orang meniru pakaian barat, untuk mencapai modern, manusia tidak perlu mengambil alih cara hidup barat.Ciri-manusia modern menuruit Inkeles Guru
Besar sisologi pada universitas Harvard adalah :
1.     Manusia modern siap sedia mengambil pelajaran baru dan terbuka untuk Apembaharuan,inovasi dan perubahan.
2.     Manusia modern dalam orientasi terhadap berbagai pendapat yang ada bersikapdemokratis
3.     Manusia modern berorientasi pada masa sekarang dan masa depan bukan masa lampau
4.     Manusia modern percaya bahwa ia dapat belajar sampai tingkat yang jauh unutk menguasai sekelilingnya
5.     Manusia modern percaya ilmu dan tekhnologi
6.     Manusia modern mempunyai kesadaran terhadap martabat orang lain dan cenderung menunjukkan respek terhadap mereka.Walaupun ciri-ciri manusia modern diatas belum diterima secara universal, namundengan ciri-ciri tersebut kita mendapat gambaran dan ukuran yang dapat dijadikan pegangan mengenai manusia modern bukan terefleksikan hanya pada gaya hidup orang barat.Pendirian lama terhadap masalah tersebut diatas dapat disusun sebagai berikut :
A.    Islam menolak westernisasi karena banyak cara hidup orang barat yang bertentangandengan doktrin moral islam. Ketidaksesuainya karena pola dan cara hidupnya bersumber  pada pandangan hidup sekuler (duniawi), materialistic (serba benda) dan agama formalnasrani.    
B.    Islam tidak menerima anggapa bahwa paradigma dan ukuran modern adalah tatacarahidup orang barat. Orang islam dapat menjadi modern dengan tetap beragama islam danmelaksanakan cara hidup islam.
C.   Islam dapat menerima penggunaan unsur-unsur kebudayaan barat, tentunya unsur-unsur kebudayaan yang baik dan bermanfaat menurut pandangan islam. Seperti ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
D.   Islam tidak saja menerima modernisasi tetapi lebih baik dari itu, islam menyuruh danmemerintahkan serta mendorong manusia untuk usaha-usaha modernisasi.
Tepat sekali apabila islam memperingatkan bahwa ³Allah tidak akan mengubah nasibsuatu kaum (bangsa) kecuali mereka sendiri bangkit mengubah nasib baiknya sendiri´.Islam mengajarkan keseimbangan kepentingan dunia dan akhirat. Dengan memahami modernisasi yang harus di kesampingkan adalah westernisasi dan yang perlu dilakukan adalah usaha-usaha modernisasi.
7.     Manusia modern dalam orientasi terhadap berbagai pendapat yang ada bersikapdemokratis
8.     Manusia modern berorientasi pada masa sekarang dan masa depan bukan masa lampau
9.     Manusia modern percaya bahwa ia dapat belajar sampai tingkat yang jauh unutk menguasai sekelilingnya
10.  Manusia modern percaya ilmu dan tekhnologi
11.  Manusia modern mempunyai kesadaran terhadap martabat orang lain dan cenderung menunjukkan respek terhadap mereka.Walaupun ciri-ciri manusia modern diatas belum diterima secara universal, namundengan ciri-ciri tersebut kita mendapat gambaran dan ukuran yang dapat dijadikan pegangan mengenai manusia modern bukan terefleksikan hanya pada gaya hidup orang barat.Pendirian lama terhadap masalah tersebut diatas dapat disusun sebagai berikut :

E.    Islam menolak westernisasi karena banyak cara hidup orang barat yang bertentangandengan doktrin moral islam. Ketidaksesuainya karena pola dan cara hidupnya bersumber  pada pandangan hidup sekuler (duniawi), materialistic (serba benda) dan agama formalnasrani.    
F.    Islam tidak menerima anggapa bahwa paradigma dan ukuran modern adalah tatacarahidup orang barat. Orang islam dapat menjadi modern dengan tetap beragama islam danmelaksanakan cara hidup islam.
G.   Islam dapat menerima penggunaan unsur-unsur kebudayaan barat, tentunya unsur-unsur kebudayaan yang baik dan bermanfaat menurut pandangan islam. Seperti ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
H.   Islam tidak saja menerima modernisasi tetapi lebih baik dari itu, islam menyuruh danmemerintahkan serta mendorong manusia untuk usaha-usaha modernisasi.

Tepat sekali apabila islam memperingatkan bahwa ³Allah tidak akan mengubah nasibsuatu kaum (bangsa) kecuali mereka sendiri bangkit mengubah nasib baiknya sendiri´.Islam mengajarkan keseimbangan kepentingan dunia dan akhirat. Dengan memahami modernisasi yang harus di kesampingkan adalah westernisasi dan yang perlu dilakukan adalah usaha-usaha modernisasi.


1 Effat Ash-Sharqawi, Filsafat Kebudayaan Islam. Bandung: Penerbit Pustaka, 1986, hlm.5
  Ziauddin Sadar, Masa Depan Peradaban Muslim, terj.H.M. Mochtar Zoerni, cet. 1, Surabaya: Bina Ilmu, 1985
[2] Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta : UI Press, 1986, 
    Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993,

Categories: Share

Leave a Reply