Klasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Media Pembelajaran
Proses belajar mengajar pada hakikatnya
adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau
materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke
penerima pesan (siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian
pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa
simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya
ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996).
Oleh karena itu dalam menyampaikan pesan
(isi atau materi ajar) agar lebih dapat diterima oleh peserta didik
atau siswa hendaknya menggunakan media pembelajaran. Diharapkan
dengan pemanfaatan sumber belajar berupa media pembelajaran, proses
komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih efektif
(Gagne, 1985) dan efisien.
Pengertian media masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak berisi pesan atau informasi pendidikan
biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan. Sedangkan peralatan
atau perangkat keras sendiri merupakan sarana untuk menampilkan pesan
yang terkandung pada media tersebut.
Macam-macam klasifikasi media pembelajaran
Berbagai cara dapat dilakukan untuk
mengklasifikasi dan mengidentifikasi media. Menurut bentuk informasi
yang digunakan, anda dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji
dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Klasifikasi media
ini dapat menjadi landasan untuk membedakan proses yang dipakai untuk
menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah
melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi.
Sementara Edgar Dale mengadakan klasifikasi media pembelajarn menurut tingkat dari yang paling konkrit sampai yang paling abstrak.
Klasifikasi tersebut kemudian dikenal
dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale dan dianut secara luas
dalam menentukan media, alat bantu serta alat peraga yang paling sesuai
untuk pengalaman belajar.
Klasifikasi media pembelajaran menurut pakar :
1. Klasifikasi media pembelajaran menurut Azhar Arshad
Klasifikasi sumber belajar
tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi sumber belajar menurut
Degeng dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai berikut:- Pesan (Apa informasi yang ditransmisikan?)
- Orang (Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)
- Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
- Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)
- Teknik (Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)
- Lingkungan/Latar (Di mana ditransmisikan?)
Rudy Bretz, mengklasifikasikan media
berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis,
dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara
media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori:
1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio
semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi
gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
3. Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i
Sudjana dan Ahmad Rifa’i membedakan atau
mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok, yaitu media grafis
(dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga dimensi,
misalnya model susun dan model kerja. Media proyeksi, misalnya OHP dan
media lingkungan (alam).
4. Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman , yaitu: (1) Pengalaman dari benda asli (reliefe experience),
misalnya bola. (2) Pengalaman dari benda tiruan (sudstitude of reliefe
experience) misalnya gambar dan foto. (3) Pengalaman dari kata-kata
(word only), misalnya buku dan program radio.
5. Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno- Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang memiliki karakteristik tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki karakteristik ganda, misalnya film dan TV.
- Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi: (a) Lama presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi yaitu presentasi kontinyu, misalnya TV, dan presentasi tak kontinyu, misalnya OHP.
- Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a) berdasarkan jumlah pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan belajar individual, (b) berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT.
Sebenarnya masih banyak lagi klasifikasi media pembelajaran
yang sudah diungkap oleh pakar, namun mungkin hanya itu saja yang dapat
saya uraikan disini. Mudah-mudahan lain waktu saya dapat berbagi lagi
tentang klasifikasi media pembelajaran yang lain.